Ilustrasi air mata. ©2012 Lintastoday
Nabi Nuh diutus Allah SWT menjadi nabi pada masa kekosongan di antara dua rasul. Pada masanya, Nabi Nuh sering berdakwah. Namun orang-orang di sekitarnya masih saja menyembah berhala dan tidak pernah mau mendengarkan kata-katanya. Para kaum kafir tersebut tak pernah percaya akan segala ucapan Nabi Nuh, bahwa dia adalah utusan Allah yang bertugas untuk memberikan pengajaran kepada mereka.Para kaum kafir tersebut mulai memusuhi Nabi Nuh. Lantaran mereka menganggap Nabi Nuh telah menghina patung-patung yang mereka sembah dan telah mengganggu ketentraman hidup mereka.
"Wahai Nuh, Engkau ini benar-benar lancang! Berani-beraninya engkau mengatakan bahwa ada Tuhan yang lebih berkuasa dari berhala-berhala kami! Engkau ini benar-benar orang yang paling sesat,".
Nabi Nuh sangat terkejut kala itu, akan ucapan kaumnya. Dia sangat tidak menyangka akan ucapan mereka hingga tega berkata seperti itu kepada Nabi Nuh.
"Wahai kaumku, aku ini sama sekali bukan orang yang tersesat. Aku ini adalah utusan Allah yang menguasai alam semesta. Aku telah diberi amanat oleh Yang Maha Kuasa untuk memberikan nasehat kepada kalian. Allah telah mengajarkan kepadaku sesuatu yang tidak kalian ketahui. Dan aku berniat mengajarkan kepada kalian hal-hal yang tidak kalian ketahui itu," jawab Nabi Nuh dengan lemah lembut.
Nabi Nuh memiliki istri dan beberapa orang anak. Selain dia berdakwah kepada kaumnya, dia juga tak lupa berdakwah kepada keluarganya. Dia mengajarkan betapa besarnya kekuasaan Allah SWT yang sanggup menghidupkan dan mematikan.
Serta menerbitkan dan menenggelamkan matahari. Dia sangat khawatir apabila keluarga yang sangat dia cintai tersebut terjebak akan rayuan setan, dan menyembah patung-patung berhala serta enggan menyembah Allah SWT.
Suatu hari Nabi Nuh melihat istri dan putranya bernama Kan'aan sedang berkumpul bersama orang-orang kafir. Betapa sedihnya Nabi Nuh saat melihat dengan kepala mata sendiri anak dan istrinya menyembah berhala seperti kaumnya yang sesat tersebut. Istri dan anaknya ternyata selama ini telah mengabaikan semua nasehat-nasehat yang telah beliau berikan.
Nabi Nuh pun memohon kepada Allah SWT untuk memberikan azab kepada orang-orang yang telah ingkar kepada Allah SWT. Allah mengabulkan permintaan Nabi Nuh, dan meminta Nabi Nuh untuk membuat perahu agar terhindar dari azab yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang ingkar.
Para pengikut Nabi Nuh mulai mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat perahu, yakni berupa paku dan kayu-kayu yang ditanam selama 40 tahun. Allah membimbing Nabi Nuh dan para pengikutnya dan semua jenis hewan berpasang-pasangan. Kemudian, turunlah azab berupa air bah yang menenggelamkan seluruh kaum Nabi Nuh yang kafir.
Allah SWT berfirman, "Nuh berkata, 'Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafi,". (QS Nuh ayat 26-27).
0 comments: