Guru dikeroyok murid dan orang tua, PGRI Sulsel siapkan tim hukum

Guru dikeroyok murid dan orang tua, PGRI Sulsel siapkan tim hukum

Thursday 11 August 2016

Guru dikeroyok murid dan orang tua, PGRI Sulsel siapkan tim hukum
Kepala Sekolah SMKN 2 Tamalate. ©2016 Lintastoday
Persatuan Guru Republik Indonesia Sulawesi Selatan mengaku merasa sangat terpukul dengan kejadian pengeroyokan terhadap guru SMKN 2, Makassar, Drs. Dasrul. Mereka menyatakan sudah menyiapkan bantuan advokasi dan tim hukum buat membantu korban.

Pengeroyokan dilakukan oleh pelajar berinisial MAS (15) dan ayahnya, Adnan Achmad (43). Peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/8) di sekolah itu terletak di Jalan Pancasila, Kelurahan Mallengkeri, Kecamatan Tamalate.

"Kita sangat terpukul. Ini pukulan luar biasa bagi guru dan kita akan kawal proses hukumnya di Polsek Tamalate. Kita sudah siapkan lawyer atau penasehat hukum untuk mendampingi guru Dasrul, yang telah masukkan laporan polisi pasca kejadian," kata Ketua PGRI Sulsel, Wasir Thalib, saat ditemui usai bertemu Kapolsek Tamalate, Kompol Azis Yunus, Kamis, (11/8).

Wasir mengaku tak habis pikir dengan tabiat ayah dan anak itu. Padahal menurut dia, ayah dari MAS juga pernah bersekolah di SMKN 2.

"Artinya dia telah pukul gurunya sendiri. Binatang saja yang sudah dipelihara tidak seperti itu terhadap induknya," ujar Wasir Thalib.

MAS dan Adnan Achmad kini ditahan di Mapolsek Tamalate. Sedangkan Dasrul, guru mata pelajaran teknik gambar di SMKN 2 kini dirawat di RS Bhayangkara. Dia mengalami cedera hidung dan bermasalah pada pernapasan, pasca terkena bogem mentah bapak dan anak itu.

Reski (22), anak sulung Dasrul mengatakan, ayahnya masih lemas dan belum bisa ditemui.

Anggota Mapolsek Tamalate juga terus mengusut kasus itu. "Kita telah tetapkan sebagai tersangka terhadap anak dan ayahnya ini setelah diperiksa tiga saksi. Masing-masing saksi dua guru dan saksi satu guru. Dan saksi ini akan bertambah lagi," kata Kapolsek Tamalate, Kompol Azis Yunus.

Kepala Sekolah SMKN 2, Chaidir Madja, mengatakan polisi harus menegakkan hukum, supaya menjadi pelajaran bagi semua.

"Banyak saksi yang melihat kejadian baik saat siswa ini mengeluarkan kata kotor dan menendang pintu, sehingga guru memukul juga saat siswa MAS dan ayahnya mengeroyok," kata Chaidir.
KOMENTAR. APA KOMENTAR ANDA?

Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?

Emoticon