Kekurangan & kelebihan Terminal 3 Ultimate di hari pertama operasi

Wednesday 10 August 2016

Kekurangan & kelebihan Terminal 3 Ultimate di hari pertama operasi

Kekurangan & kelebihan Terminal 3 Ultimate di hari pertama operasi
Hari pertama Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. ©2016 Lintastoday
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan langsung ke Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pengecekan pertama ini dilakukan setelah Terminal 3 Ultimate resmi beroperasi pada kemarin, Selasa (9/8).

Pantauan merdeka.com, Budi langsung mendatangi sistem pengecekan calon penumpang, lalu mengecek ruang tunggu penerbangan (boarding room) dan terakhir memeriksa fasilitas-fasilitas yang tersedia di Terminal 3 Ultimate.

"Kita bisa memulai operasi Terminal 3, diharapkan bisa meningkatkan layanan bagi penumpang. Kita akan melanjutkan upaya untuk berkompetisi lebih baik," ucap Menhub Budi.
Terminal 3 ultimate bandara soetta 2016 Merdeka.com

Arsitektur di Terminal 3 Ultimate memang terbilang lebih modern. Tak heran, sejumlah penumpang menyempatkan diri swa foto (selfie).

"Terminal ini bagus, sudah layaklah jadi bandara internasional. Banggalah saya, mirip dengan Kualanamu (Bandara di Medan)," ujar penumpang Garuda Indonesia, John kepada merdeka.com.

Meski telah beroperasi, beberapa calon penumpang mengaku masih bingung untuk menuju ke Terminal 3 Ultimate ini. Levi, seorang penumpang yang mau terbang menuju Semarang, mengatakan bahwa rambu atau jalur menuju ke Terminal 3 Ultimate belum maksimal.

"Lajur atau rambu ke terminal masih bingung jadi perlu ada tambahan sarana," ujarnya kepada merdeka.com.

Levi juga menyarankan pemerintah agar nantinya Terminal 3 Ultimate dapat ditambah dari segi keamanan (security check in). Sehingga dapat mengantisipasi antrean panjang saat terjadi lonjakan penumpang.


Hari pertama Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta 2016 merdeka.com/arie basuki

Kebingungan juga melanda Bastian, penumpang Garuda Indonesia rute Jakarta- Jayapura. Kemegahan Terminal 3 Ultimate tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana memadai.

"Memang jauh lebih bagus ya ini, terlihat mewah. Tapi saya masih bingung ke sini karena petunjuk arahnya kurang, jadi kita masing kebingungan," ujar Bastian.

Dia mengaku, untuk parkir mobil saja kebingungan. Sebab, bangunan lokasi parkirnya tidak tampak. "Seperti belum beroperasi karena tak terlihat sudah selesai, masih ada pembangunan," ujarnya.

Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, memang ada beberapa papan petunjuk yang masih harus diperbaiki. "Itu memang jadi kendala, kita segera perbaiki. Tetapi AC sudah mulai dingin nih, Bertahap kita akan segera menuntaskan beberapa permasalahan itu."

Djoko melanjutkan, demi meningkatkan aspek keamanan dan kenyamanan penumpang, pihaknya meniadakan jasa porter di Terminal 3 Ultimate. Semua fasilitas yang digunakan di Terminal 3 ini berkonsep self service.

"Perlu ditegaskan, di Terminal 3 ini tidak akan ada porter, tidak seperti beberapa terminal lainnya," ungkapnya.

Sementara, untuk memberikan kemudahan bantuan informasi berbagai fasilitas di terminal ini, AP II menyiagakan 30 customer service mobile. Di lokasi ini, juga disediakan free shuttle bus yang disiagakan selama 24 jam selama dua minggu ke depan.

Menurutnya, konsep yang diterapkan di Terminal 3 Ultimate ini sudah seperti bandara-bandara megah di negara maju dunia. Tak bersentuhan dengan manusia, mulai dari penimbangan bagasi hingga pengantaran bagasi ke dekat pesawat dilakukan dengan sistem komputerisasi.

"Jadi kita kontrol semua dari ruang monitoring, bahkan security-nya juga kita pakai sistem otomatis itu pun sampai 5 level," tegas Djoko.

Perseroan bakal menjadikan Terminal 3 Ultimate sebagai panggung budaya Indonesia. Bandara adalah beranda negeri ini sehingga perlu untuk mencerminkan identitas bangsa.

Sejumlah karya seni, baik tradisional maupun kontemporer, guna dipajang sebagai ornamen di terminal baru. Total terdapat tujuh karya seni permanen dan tiga karya non-permanen berbagai jenis yang disiapkan.

"Selain itu, kami juga merencanakan untuk mengadakan pameran temporer yang akan rutin dua bulan sekali diganti. Untuk itu, kami siapkan 10 persen dari total ruang komersial seluas 60.000-70.000 meter persegi (m2) yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial termasuk pameran," tutur Budi Karya Sumadi saat masih menjabat bos AP II.

PT Angkasa Pura II juga membekali Terminal 3 Ultimate dengan kamera pengintai tercanggih. Salah satu fungsinya ialah mengawasi gerak-gerik penumpang secara detail. Seorang buronan negara dalam daftar pencarian orang (DPO) dijamin mampu teridentifikasi dengan baik.

Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?

Emoticon

© Copyright 2012-2016 LINTASTODAY. All rights reserved