Senior Gokar hadiri Sarasehan GMPG. ©2017 Lintastoday
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menegaskan, partainya tidak pernah berpikir untuk mengalihkan dukungannya pada bakal calon presiden dan calo wakil presiden petahana Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.Hal itu ia katakan setelah ada pernyataan dari Politikus Partai Golkar, Fadel Muhammad yang mengatakan masih terbukanya peluang bagi Golkar untuk mengalihkan dukungan ke koalisi Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Saya-kan Wakil ketua Dewan Kehormatan, enggak ada pikiran kita untuk alihkan dukungan kepada capres yang lain. Kita tetap memberikan dukungan karena apa ya karena itu sudah diputuskan oleh partai melalui pangambilan keputusan yang tinggi paling tidak rapimnas, bahkan juga Munas pun juga putusannya sama," kata Akbar Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8).
Akbar mengatakan, partainya tetap mendukung Jokowi-Ma'ruf. Jika ada yang tidak setuju, kata dia, itu hanya sikap sebagai individu saja.
"Tapi yang saya ketahui tidak ada pikiran untuk melakukan itu dan apalagi kami dari dewan kehormatan ya tetap saja memberikan dukungan kepada Pak Jokowi sebagai calon presidennya," ungkapnya.
Mantan Ketua DPR ini tak memungkiri, bahwa dalam sebuah partai pasti rawan adanya perpecahan. Namun, Akbar menegaskan partainya sudah sepakat untuk tidak membuat perpecahan lagi seperti pada masa kepemimpinan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
"Tapi kita sudah sepakat jangan lagi kejadian seperti itu. Karena kekuatan partai tukan sangat tergantung kepada soliditas dari pada penguus partai. Kalau pengurus partai tidak solid, ya bisa terjadi konflik-konflik yang berkepanjangan," ucapnya.
"Tapi kita tidak menghendaki, karena apa, karena ya Golkar ini kan partai yang memang didirikan dengan semangat musyawarah, pancasila dan Golkar itu lahir dalam rangka berani untuk membela mempertahankan bahkan juga sekaligus untuk mengamalkan Pancasila," tandasnya.
Sebelumnya, Fadel Muhammad menilai, partainya tak solid mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Bahkan, menurut dia, internal Golkar rawan perpecahan akibat tak dipilihnya kader Golkar sebagai Cawapres oleh Jokowi.
"Kita lihat bulan depan, (situasinya) agak rawanlah. Akan dibahas di rapat kerja bulan depan," kata Fadel Muhammad, anggota Dewan Pembina Partai Golkar di sela gladi resik penobatan sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Selasa (21/8) petang.
0 comments:
Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?
Emoticon