Argentina krisis, tipis investasi asing masuk Indonesia

Argentina krisis, tipis investasi asing masuk Indonesia

Thursday 30 August 2018

Argentina krisis, tipis investasi asing masuk Indonesia
Dolar Baru. ©2013 Lintastoday
Setelah Turki, kini Argentina menyusul terkena krisis keuangan. Krisis di negeri Tango tersebut dipastikan akan menghambat aliran modal terutama di negara-negara berkembang.

Ekonom Senior Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan krisis yang terjadi di Argentina menciptakan kekhawatiran di negara berkembang termasuk Indonesia. Sebab, pasar keuangan berpotensi terpengaruh.

"Finansial market cukup besar karena pengaruhi arah aliran modal. Capital modal itu pengaruh banget dengan sentimen suku bunga dan kondisi ekonomi," kata Andry dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8).

Dia menjelaskan arus modal ke Indonesia akan tersendat sebab Indonesia dikategorikan bersama negara berkembang lainnya yang tengah mengalami defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD).

Sebagai informasi, sepanjang 2017, Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan sebesar 1,7 persen dari GDP. Sementara negara berkembang lainnya yang mengalami defisit, antara lain Argentina 4,8 persen, India 1,9 persen, Brasil 0,48 persen, Filipina 0,8 persen, Turki 5,5 persen, dan Afrika Selatan 2,5 persen.

Padahal dari indikator lainnya, seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi, Indonesia masih bagus. Hingga kuartal II 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,27 persen sementara inflasi tergolong rendah sebesar 3,25 persen.

"Sentimen itu, membuat Indonesia dikategorikan sama dengan negara berkembang lainnya yang sedang defisit transaksi berjalan," ujarnya.

Krisis keuangan di Argentina disebabkan karena beberapa faktor terutama indikator makro ekonomi Argentina yang sangat buruk. Selain rasio defisit transaksi berjalan terhadap GDP yang tinggi, pada kuartal II 2018 Argentina mencatat inflasi sebesar 23,17 persen. Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi hanya 3,6 persen.
KOMENTAR. APA KOMENTAR ANDA?

Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?

Emoticon