Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan mengungkapkan faktor perlambatan tersebut adalah ketimpangan kinerja ekspor dan impor sepanjang tahun ini. Dia meyakini pertumbuhan ekspor diperkirakan cenderung datar ke depan berbanding terbalik dengan pertumbuhan impor yang dipastikan masih akan terus meningkat.
"Sementara investasi enggak cepat meningkat, bahkan cenderung melambat ada koreksi di sektor infrastruktur, 5,73 persen pada Juni 2018 dari sebelumnya 6,94 persen Juni 2017," kata Anton dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8).
Sementara itu, ekspor barang dan jasa pada kuartal II-2018 tercatat tumbuh sebesar 7,70 persen secara year on year (yoy) sementara impor barang dan jasa tumbuh 15,17 persen (yoy) dengan belanja rumah tangga yang masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Tercatat pada kuartal II 2018 belanja rumah tangga tumbuh 5,14 persen (yoy).
Dia mengungkapkan salah satu penyebab lambatnya ekspor Indonesia adalah potensi harga minyak dan komoditas yang cenderung datar hingga tahun depan. "Harga komoditas cenderung stagnan ke arah turun pada tahun depan," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Ekonom Senior Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan komoditas ekspor utama Indonesia yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi adalah Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara. Akan tetapi kedua komoditi primadona tersebut diramalkan harganya akan cenderung datar bahkan turun.
"Kalau CPO dan coal (batu bara) itu naik terus, bisa bantu pertumbuhan ekonomi, tapi perkiraannya tetap flat. Meski harga minyak masih di atas USD 70 per barel, tapi kelihatannya ke depan akan tetap flat," ujarnya.
Andry memprediksi harga CPO diperkirakan sebesar RM 2.304 per metrik ton di 2018, dan tumbuh tipis menjadi RM 2.379 di 2019. Sementara harga batu bara diperkirakan sebesar USD 108,25 per metrik ton di 2018 dan menjadi USD 98,16 per metrik ton di 2019.
"Ini nanti dampaknya, peluang tumbuh lebih cepat bagi Indonesia jadi terhalang, karena sumber ekonomi dari harga komoditas," tandasnya.
0 comments:
Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?
Emoticon