Operasi pasar elpiji 3 kg di Bogor. ©2017 Lintastoday
Wasekjen DPP PSI Danik Eka Rahmaningtyas meminta pemerintah untuk segera mengusut kelangkaan gas elpiji yang terjadi di Ambulu, Jember, Jawa Timur. Danik menjelaskan hingga hari ini masih banyak warga yang sukar menemukan elpiji."Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan pihak kepolisian harus segera mengusut dan melakukan operasi pasar untuk mengetahui mengapa krisis elpiji terjadi di Kabupaten Jember," tegas Danik Eka Rahmaningtyas kepada wartawan, Rabu (29/8).
"Saat ini, harga gas elpiji 3 kilogram di Ambulu yang sampai pada tangan konsumen berkisar pada harga 19 ribu hingga 22 ribu, itu pun barangnya tidak ada," imbuh Danik.
Danik mengatakan bahwa permasalahan krisis gas elpiji tidak dapat disampingkan. "Gas elpiji merupakan kebutuhan esensial yang tidak dapat dinomorduakan dan juga merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat dari perkotaan hingga perdesaan," tutur Danik.
Caleg DPR dapil Jember-Lumajang dari PSI ini juga menambahkan bahwa krisis gas elpiji menjadi sangat krusial terlebih lagi untuk masyarakat Ambulu yang tidak hanya menggunakan gas elpiji untuk keperluan memasak namun juga untuk bahan bakar diesel.
"Kelangkaan gas elpiji tidak boleh kita biarkan mengingat saat ini masa tanam dimulai di musim kemarau. Sementara inovasi bahan bakar dan irigasi lainnya untuk menangani ini belum ada," jelas Danik.
Menurut Danik, ketersediaan barang adalah harapan masyarakat di Kabupaten Jember. "Ketersediaan barang sekaligus stabilitas harga harus sama-sama kita wujudkan untuk mencegah masyarakat terkena imbas negatif nantinya," jelas Danik.
Danik berharap bahwa kondisi ini segera ditangani oleh pihak yang berwajib karena langkanya barang substitusi gas elpiji baik minyak tanah maupun kayu bakar.
0 comments:
Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?
Emoticon