Kemenperin terus dorong industri obat gunakan bahan baku dalam negeri

Kemenperin terus dorong industri obat gunakan bahan baku dalam negeri

Thursday 30 August 2018

Kemenperin terus dorong industri obat gunakan bahan baku dalam negeri
Ilustrasi obat. shutterstock
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara, mengatakan kualitas bahan baku farmasi dalam negeri tidak kalah dengan produk impor. Apalagi potensi besar ada di dalam negeri.

"Saya berkeyakinan kalau produk chemical utamanya itu mendukung pharmacheutical saya kira bahan bakunya itu bisa kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena bahan baku untuk pharmacheutical seyogyanya untuk farmasi banyak tersebar di negara kita," kata Ngakan dalam Workshop Pendalaman Kebijakan Industri dengan Wartawan, di Yogyakarta, Kamis (30/8).

Meski begitu, Ngakan menyebut masih ada beberapa kendala dalam penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor farmasi. Seperti, perusahaan farmasi meminta penerapan TKDN farmasi dipertimbangkan lagi oleh pemerintah.

"Dia meminta dipertimbangkan kembali. Karena terkait di TKDN, kemudian di Farmasi itu terkait dengan obat manusia. Artinya (bahan baku) obat-obatan yang ada di dalam negeri belum mendapatkan sertifikasi atau kepercayaann dari pabriknya," imbuh dia.

Ngakan mengatakan, beberapa pabrikan farmasi masih ragu untuk mencampur dengan bahan baku dalam negeri. Hal ini karena pertimbangan kesehatan manusia. "Itu berdampak kesehatan orang kan dia tidak berani resiko sangat tinggi. Maka itu dia minta untuk dipertimbangkan lagi," ujar dia.

Namun, pemerintah tetap akan mendorong perusahaan farmasi untuk meningkatkan penggunaan TKDN. "Perlu kami dorong atau dukung dengan regulasi dalam arti kalau sekarang mereka belum menerapkan itu, kami berikan waktu sampai berapa tahun, kemudian sampai tes apa yang harus dilakukan agar mereka (perusahaan farmasi) bisa menerima (bahan baku dari dalam negeri)," pungkasnya.
KOMENTAR. APA KOMENTAR ANDA?

Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?

Emoticon