Ruhut Sitompul. ©2018 Lintastoday
Juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menilai bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin sangat menguasai bidang ekonomi. Bahkan, Ruhut berani bertaruh, Ma'ruf akan menang jika diadu soal ekonomi dengan Sandiaga Uno."Dia sangat bijaksana, sangat mengerti ekonomi bahkan mungkin kalau bicara ekonomi kalau diadu dengan Sandi, kalah Sandi," kata Ruhut di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (29/8).
Ruhut menganggap Ma'ruf lebih hebat ketimbang Sandi untuk urusan ekonomi. Menurutnya, nama Sandiaga terkenal karena bisnisnya di bidang pertambangan.
Sementara, Ma'ruf merintis usaha dengan konsep ekonomi syariah yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Sandi kan bisnisnya kalian tahu banyak kekayaan alam, batubara, kalau konglomerat hebat karena kekayaan alam itu enggak hebat," klaimnya.
"Tapi mesti tokoh wiraswasta pak Maruf ini orang hebat, tokoh syariah kok, mensejahterakan, mayoritas masyarakat kita muslim, mungkin membuat mereka galau waduh enggak kira," sambung Ruhut.
Sejak maju sebagai bakal calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno acap kali mengkritik pemerintah, khususnya soal ekonomi. Bahkan dia juga mengingatkan soal kebutuhan emak-emak yang dibuat susah dan mengaku siap membawa ke arah yang lebih baik.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding pun tak tinggal diam. Dia balik mengritik apa yang dilakukan Sandiaga hanyalah jualan isu dan ilusi.
"Yang dijual itu simbol yang enggak bikin kenyang, enggak bikin bahagia. Baik hashtag (tagar) Ganti Presiden, mau pun emak-emak itu, enggak bikin senang, enggak bikin bahagia. Kalau mau jual, itu program dan kerja, prestasi. Jangan jualan isu, jargon, ilusi, enggak bisa itu, enggak laku," ucap Karding
Menurutnya, yang memandang ekonomi sekarang kacau selalu dari kubu Prabowo-Sandi. Karenanya dia menantang Sandiaga untuk berdebat.
"Ayo kita debat sama Sandi soal kesuksesan. Kita siaplah debat sama Sandi, sama siapapunlah. Dari ukuran mana ekonomi dinyatakan terpuruk. Dari ukuran mana masyarakat susah. Ngomong pakai data, jangan pakai simbol. Enggak boleh," jelas Karding.
0 comments:
Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?
Emoticon