Sepi pembeli, stand Festival Asian Games di JSC pilih tutup lebih awal

Sepi pembeli, stand Festival Asian Games di JSC pilih tutup lebih awal

Thursday 30 August 2018

Sepi pembeli, stand Festival Asian Games di JSC pilih tutup lebih awal
Festival Asian Games di JSC. ©2018 Lintastoday
Lantaran sepi pembeli, belasan penyewa stand di Festival Asian Games yang berada di dalam kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang memilih pulang lebih awal. Omzet pedagang tak sebanding dengan even olahraga terbesar di Asia.

Belasan stand yang berada persis di samping Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan venue sepak takraw dalam kondisi tertutup, Kamis (30/8). Hanya nampak beberapa stand saja yang masih memilih bertahan meski sepi pengunjung.

Menurut salah seorang peserta festival, mayoritas stand yang sudah tutup menjual pernak-pernik Asian Games dan aksesoris khas daerah di Indonesia. Dari cerita yang didapatnya, mereka pulang seminggu lalu karena tak bisa menutupi biaya operasional.

"Sudah seminggu tutup, memang sepi sekali di sini. Mereka kebanyakan dari Bandung, harus bayar penginapan, jadi pulang duluan dari pada rugi banyak," ungkap Isma.

Dikatakannya, satu stand disewa sebesar Rp 5,5 juta selama Asian Games berlangsung hingga 2 September 2018. Dirinya masih bertahan karena ingin mempromosikan produknya dan yayasan yang menaunginya.

"Kalau untuk jualan bisa dibilang rugi. Tapi kami bertahan dulu, stand kami ini milik yayasan sosial, jadi perlu disosialisasikan," kata dia.

Hal senada disampaikan penjaga stand Rumah Songket Adis Palembang, Nafa. Stand ini menjual pakaian khas Palembang, seperti jumputan dan songket. Menurut dia, pameran Asian Games di luar ekspektasi yang menghadirkan banyak tamu asing. Pendapatan yang diperoleh jauh dari harapan, bahkan tak sebanding dengan pameran biasa yang pernah diikutinya.

"Paling besar omzet Rp 700 ribu, malah dua hari berturut-turut zonk, tidak ada yang beli sama sekali. Padahal pameran biasa bisa tembus Rp 5 juta sehari," terangnya.

Dikatakannya, mayoritas pembeli adalah langganannya sendiri yang berasal dari dalam kota. Sedangkan atlet atau tamu asing tak satu pun yang berminat.

"Untuk harga standar, tidak mahal-mahal amat. Tapi memang sepi pengunjung," pungkasnya.
KOMENTAR. APA KOMENTAR ANDA?

Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?

Emoticon