Prabowo-Sandiaga temui Wapres JK. ©2018 Lintastoday
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'aruf Amin, Abdul Kadir Karding menganjurkan cawapres Sandiaga Uno berdebat dengan pihaknya daripada terus menjual isu soal ekonomi. Menyoroti itu, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan Sandi siap berdebat kapanpun. Namun pihaknya menunggu jadwal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)."Tentu kita siap berdebatlah, tapi kan ada jadwal yang disiapkan oleh KPU. Tentu Pak Prabowo dan Bang Sandi siap berdebat dengan Pak Jokowi dan Kiai Ma'aruf walaupun nanti jadwalnya. Enggak usah kebakaran jenggot gitu lah, kok kelihatannya katanya survei nya tinggi, partainya juga, kok kayak kebakaran jenggot sama panik banget sih," katanya kepada merdeka.com, Rabu (29/8).
"Kemarin 2019 ganti presiden diadang-adang sama preman, sekarang Bang Sandi ditantang-tantang debat. Santai aja, kita ikuti aja prosedur yang ada, bentar lagi kan pasti ada debat, Pak Prabowo dan Bang Sandi ya siap debat," sambungnya.
Selain itu, Karding juga mengkritisi tagar 2019 ganti presiden yang sekadar mainan politik tapi tak bisa mengeyangkan perut rakyat. Menurut Andre cara berpikir Karding yang terbalik.
"Gini, rakyat bikin 2019 ganti presiden itu karena enggak kenyang makannya, karena pak Jokowi gagal memimpin Indonesia. Jangan logikanya di balik-balik bilang bang Karding bahwa 2019 ganti presiden itu muncul karena rakyat enggak bisa makan kenyang di rezim pak Jokowi, sehingga rakyat kecewa munculah 2019 ganti presiden," ujar Andre.
Untuk diketahui, sejak maju sebagai bakal calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno acap kali mengkritik pemerintah, khususnya soal ekonomi. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding pun tak tinggal diam. Dia balik mengritik apa yang dilakukan Sandiaga hanyalah jualan isu dan ilusi.
Menurutnya, yang memandang ekonomi sekarang kacau selalu dari kubu Prabowo-Sandi. Karenanya dia menantang Sandiaga untuk berdebat.
"Ayo kita debat sama Sandi soal kesuksesan. Kita siaplah debat sama Sandi, sama siapapunlah. Dari ukuran mana ekonomi dinyatakan terpuruk. Dari ukuran mana masyarakat susah. Ngomong pakai data, jangan pakai simbol. Enggak boleh," jelas Karding.
Selain itu, Kadir menuturkan, pihaknya juga khawatir dengan tagar 2019 Ganti Presiden lantaran berpotensi membuat masyarakat semakin ricuh dan tidak ada manfaatnya.
"Khawatir kita lebih kepada jangan sampai rakyat bentrok. Kalau hastag itu tidak memberi kenyang. Hastag itu tidak memberikan rakyat Indonesia jauh lebih baik ke depan, memberi rakyat makan? Enggak, itu hanya mainan politik," jelas Karding.
0 comments:
Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?
Emoticon