Jogyakarta. ©shutterstock/Jan S.
Penyelenggara ajang seni rupa Mandiri ArtJog 9 mengaku akan menampung segala bentuk kritik dan saran tentang ajang seni rupa tersebut. Hal itu menyeruak setelah munculnya kritik dari pemerhati seni soal PT Freeport Indonesia yang menjadi salah satu seponsor ArtJog dengan bantuan senilai seratus juta rupiah.Humas Mandiri ArtJog 9, Hamada Adzani mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan tanggapan atas berbagai kritik dari masyarakat. Kritik dan saran yang membangun tentunya dapat menjadi evaluasi untuk terselenggaranya ArtJog ke depan.
"Kami sedang dalam proses menyusun argumen atas berbagai kritikan dan membuka ruang dialog bagi siapapun yang memberi kritik, saran, dan masukan," kata Hamada, Sabtu, (11/6).
Hamada menjelaskan, sebagian bantuan dari pihak seponsor digunakan untuk operasional segala kebutuhan penyelenggaran pameran. Pihaknya selalu memperbaiki infrastruktur gedung yang digunakan pameran.
"Kami setiap tahunnya harus memperbaiki infastruktur untuk pameran. Itu karena ruang-ruang pameran di Yogjakarta tidak memenuhi standar yang kami inginkan. Sehingga kami harus memperbaiki itu dengan uang kami sendiri."
ArtJog yang memajang karya seniman dalam dan luar negeri merupakan bursa seni tahunan yang diadakan di Yogyakarta. Puluhan hingga ratusan karya seni dari berbagai media lukis, patung, hingga instalasi memancing kolektor dan pemilik galeri seni berkaliber dunia sudah selayaknya pihak penyelenggara melakukan persiapan yang matang.
"Kami mengeluarkan biaya untuk infrastruktur mulai dari aspal jalan , mengecat tembok, membuat panel, mebuat sekat ruangan, display karya, honorarium panitia, sewa tempat, untuk membiayai commission artis, cetak katalog, bayar penulis catalog, sound sistem, panggung," ujar Hamada.
Dia menjelaskan bahwa dalam ajang seni ArtJog, tidak menggunakan dana dari pemerintah. "Sebenarnya kami juga berharap perhatian dari pemerintah karena sudah 9 tahun ajang ArtJog ini digelar dan cukup berkontribusi bagi Jogja," ujarnya.
0 comments: