Dinilai tak adil ke Prabowo-Sandi, Bawaslu diprotes ACTA

Friday 31 August 2018

Dinilai tak adil ke Prabowo-Sandi, Bawaslu diprotes ACTA
Bawaslu. ©2012 Lintastoday
Pengacara Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Ali Lubis memprotes Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dinilai tak adil. Ali menilai Bawaslu telah melakukan ketidakadilan yang merugikan pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Prabowo-Sandiaga.

"Kita perhatikan kemarin kasus mahar politik, Bawaslu begitu gencar, agresif, sampai memanggil pihak terkait. Nah kenapa dalam kasus dugaan kampanye oleh tiga menteri ini Bawaslu lemah?," kata Ali Lubis di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Menurut Ali, ada tiga menteri melakukan pelanggaran kampanye, yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa Eko Putro, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Berpegang pada bukti pemberitaan media, Ali mengklaim ketiganya telah menyuarakan Jokowi dua periode saat agenda kerja mereka di masyarakat.

"Lalu kok tidak ada tindakan? Ini jelas loh mereka sendiri mengeluarkan statement (mengkampanyekan Jokowi). Jadi saya mewakili ACTA melakukan protes. Kami mengingatkan, bila nota protes ini tidak diindahkan kami akan segera membuat laporan," tegas Ali mengancam.

Sebagai informasi, mengutip pemberitaan media dilandasi Ali dalam teguran, disebut Menperin Airlangga melakukan kampanye terselubung saat pembukaan pameran otomotif, GIIAS. Mendagri Tjahjo pun serupa, Ali menilai Tjahjo mengatakan kepada para kepala desa mengapa harus Jokowi di 2019. Sedangkan Mendes Eko, dituding Ali mengatakan, bila pilih Jokowi maka dana desa semakin ditingkatkan.

"Kampanye jelas kenapa harus memilih pak Jokowi, ini tidak boleh, ini menteri lho mereka, pejabat negara harus bersikap netral," kata Ali.
Baca Selengkapnya »

Buka 'pintu' buat Pakde Karwo, NasDem bantah membajak kader parpol lain

Buka 'pintu' buat Pakde Karwo, NasDem bantah membajak kader parpol lain
Soekarwo. ©2018 Lintastoday
Kendati sudah 'dipagari' Partai Demokrat, Partai NasDem masih berspekulasi mendapatkan Soekarwo. Hanya saja, partai besutan Surya Paloh ini enggan disebut membajak kader partai lain.

"Kalau (Soekarwo) mau masuk (NasDem) silakan, pintu sangat terbuka lebar. Tapi kalau kami dituduh membajak kader Parpol lain, tidak benar itu," tegas Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Rendra Kresna kepada wartawan, Kamis (30/8).

Diakui bupati Malang ini, ketokohan sosok Seokarwo memang sangat dibutuhkan NasDem, terlebih untuk Indonesia ke depan. Dengan pengalaman puluhan tahun sebagai birokrat dan gubernur Jawa Timur dua periode, kata rendra, Pakde Karwosapaan Soekarwosangat dibutuhkan negeri ini.

"Pakde Karwo memiliki visi ke depan, bagaimana kebijakannya agar pemerintahan bisa hadir di tengah masyarakat, menjadikan sosok Pakde Karwo penting bagi pemerintahan," ungkap Rendra.

Meski sangat membutuhkan sosok Soekarwo, kembali Rendra menegaskan, bahwa pihaknya tidak dalam rangka membajak kader potensial Parpol lain. "NasDem tidak pada posisi membajak, memaksa atau mengiming-imingi Pakde Karwo agar mau bergabung," tegasnya.

"Tapi jika ingin bergabung, NasDem sangat senang hati. NasDem ingin kemampuan seseorang itu terus bermanfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat," sambungnya.

Pun begitu dengan kabar bahwa Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh memerintahkan untuk 'merayu' ketua DPD Demokrat Jawa Timur tersebut agar mau bergabung, Rendra menegaskan hanya sebatas komunikasi. "Tapi komunikasi itu bukan untuk membajak Pakde Karwo," dalihnya.

Masih kata Rendara, Partai NasDem memang sudah sejak lama membangun komunikasi dengan Seokarwo. "Dan Pak Ketum (Surya Paloh) memerintahkan untuk membangun komunikasi yang baik dengan Pakde Karwo sebagai gubernur Jatim," tandasnya.

Seperti diketahui, berkali-kali dalam tiap kesempatan, Partai NasDem menyebut bahwa partainya siap menerima Seokarwo jika ingin bergabung. Bahkan menjanjikan jabatan menteri jika Joko Widodo (Jokowi) kembali memenangi Pemilu 2019.

Namun, beberapa kali pula, Partai Demokrat menegaskan kalau Soekarwo tidak akan pindah partai. Termasuk Soekarwo sendiri membantah kalau dirinya akan bergabung dengan NasDem, meninggalkan partai yang telah membesarkan namanya selama 10 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya »

Jadi jubir timses Jokowi, Deddy Mizwar siap dipecat dari Demokrat

Jadi jubir timses Jokowi, Deddy Mizwar siap dipecat dari Demokrat
Deddy Mizwar. ©2018 Lintastoday
Deddy Mizwar menyerahkan masa depan statusnya sebagai kader kepada para pimpinan pusat Partai Demokrat. Dia mengaku sudah menjelaskan semua hal terkait isu dirinya direkrut sebagai juru bicara Joko Widodo.

Hal itu disampaikan mantan wagub Jabar itu usai mengikuti rapat internal di Kantor DPD Demokrat Jabar, Jalan Prof. Dr. Sutami, Kota Bandung, Kamis (30/8).

"Sekarang saya serahkan semuanya hasil bahasan tadi dan penjelasannya kepada ketua DPD Demokrat Jabar (Irfan Suryanegara)," ujarnya.

Menurutnya, penyampaian kepada pengurus Demokrat merupakan bentuk menghargai sistem kepartaian. Dengan demikian, pembahasan mengenai status dirinya akan disampaikan langsung oleh pengurus di Jabar ke pusat sesuai mekanisme yang berlaku.

Terkait hasil yang nanti diputuskan, pria yang akrab disapa Demiz ini mengaku sudah siap, sekalipun berbentuk sanksi dikeluarkan sebagai anggota Partai Demokrat.

Saat ini, Deddy Mizwar tercatat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) DPD Demokrat Jabar.

"Partai yang memutuskan. Saya enggak berhak memutuskan itu, saya menerima apa pun keputusan partai. Apalah awak ini, apolo pun tak punya," selorohnya.

Dalam rapat bersama pengurus Demikrat Jabar, Demiz mengakui ada pembahasan terkait perekrutan dirinya oleh tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin. Meski begitu, dia enggan menjelaskan secara rinci kronologinya.

"Khusus itu ya (klarifikasi) karena harus ada etika-etika ya harus kita lalui. Yah nanti dijelaskan tanggal 21 (September 2018) nanti," terangnya.

"Karena ini harus melalui mekanisme partai. Saya enggak bisa bicara. Nanti setelah penetapan capres dan cawapres oleh KPU semuanya jelas yah," pungkasnya.
Baca Selengkapnya »

Menkominfo persilakan pendukung capres perang tagar, asal jangan baper

Menkominfo persilakan pendukung capres perang tagar, asal jangan baper
Menkominfo Rudiantara. ©2018 Lintastoday
Perang tagar #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi mulai bermunculan di media sosial jelang kampanye Pilpres 2019. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah terjadinya perang tagar yang dibuat kubu pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pihaknya tidak bisa memastikan apakah perang tagar itu akan mengganggu jalannya Pilpres 2019. Namun, Rudiantara mengingatkan agar kedua kubu tidak terbawa perasaan dalam merespons gencarnya perang tagar kedua kubu tersebut.

"Ya balik lagi ke kita gitu loh, asal jangan baperan semuanya, itu aja. Kalau hashtag kan enggak bisa dicegah, yang penting jangan baperan," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Selama Pilpres berlangsung, kata Rudiantara, Kominfo mensinyalir berita-berita hoaks akan bermunculan di ruang publik. Tapi Kominfo akan bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu untuk mengantisipasi maraknya berita hoaks di Pilpres 2019.

Rudiantara memprediksi, serangan berita-berita hoaks kepada kubu Jokowi dan Prabowo akan bermunculan saat masa kampanye dibuka oleh KPU.

"Hoax ada pasti, tapi yang penting bagaimana kita mengaddressnya dan kita bersama dengan platform juga menyiapkan tools alat dengan bawaslu dan KPU sudah kita bicarakan," ujarnya.
Baca Selengkapnya »

Cak Imin sebut Kiai Ma'ruf siap keliling sapa masyarakat Indonesia

Cak Imin sebut Kiai Ma'ruf siap keliling sapa masyarakat Indonesia
Cak Imin dan Maruf Amin. ©2018 Lintastoday
Ketua Umum PKB yang juga Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, mengunjungi Ma'ruf yang baru saja kembali dari Tanah Suci. Cak Imin memastikan kondisi Ma'ruf sangat baik dan siap berkeliling Indonesia.

"Ya Alhamdulillah sepulang dari Haji, Kiai Ma'ruf sudah fix, sehat dan bekerja keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin dan kita akan mulai dengan kerja keras menyambut sambutan para ulama-ulama yang antusias mendukung. Dengan waktu dekat Kiai Ma'ruf juga akan keliling ke seluruh Indonesia," ucap Cak Imin usai bertemu Kiai Ma'ruf di koja, Jakarta Utara, Kamis (30/8).

Cak Imin memastikan kunjungan tidak hanya ke pesantren saja. Melainkan seluruh lapisan masyarakat.

"Semua kelompok masyarakat. Kita juga akan ajak beliau bertemu lintas agama. Lintas tokoh-tokoh agama. Akan ada pertemuan dengan PGI, KWI," jelas Cak Imin.

Saat ditanya apakah ini bagian kampanye colongan? Dia membantahnya.

"Silahturahmi biasa, menyambung kebersamaan yang sudah terbangun. Untuk ke lintas agama untuk menunjukkan ke NU-an yang sangat pluralis," kata mantan Menaker itu.
Baca Selengkapnya »

Puan anggap eks menteri Jokowi gabung Prabowo sebagai pilihan politik

Puan anggap eks menteri Jokowi gabung Prabowo sebagai pilihan politik
Menko PMK Puan Maharani. ©2018 Lintastoday
Politikus PDIP Puan Maharani tidak mau menanggapi terkait mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang era Jokowi-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, bergabung dengan tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia pun tidak ambil pusing terkait keputusan Ferry.

"Tanya Pak Ferry kenapa begitu. Kan Pak Sandi bilang karena teman baik, ya sudah itu pilihan politik. Pak Ferry juga teman saya jadi itu pilihan politik boleh-boleh saja," kata Puan di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Ditemui terpisah, bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyambut baik bergabungnya mantan politisi partai Nasional Demokrat (NasDem) Ferry Mursyidan Baldan ke dalam tim suksesnya. Sandiaga mengatakan masuknya mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang di awal masa kerja kabinet kerja Jokowi-JK ini bisa menjadi energi baru di tim sukses Prabowo-Sandi.

"Jadi ada satu tambahan semangat juga buat kita, tambahan energi dan kita syukuri setiap dukungan yang datang kepada kami," ujar Sandiaga di Angkringan Joglo, Bantul, Kamis (30/8).

Sandiaga merasa beruntung dengan kehadiran Ferry Mursyidan di dalam timnya. Ferry sendiri sudah mulai bertugas sejak Rabu (29/8).
Baca Selengkapnya »

Kubu Prabowo disebut rayu tokoh Golkar untuk bergabung

Kubu Prabowo disebut rayu tokoh Golkar untuk bergabung
Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily. ©2018 Lintastoday/Dokumen Partai Golkar
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai manuver untuk mengajak tokoh-tokoh politik agar memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai hal wajar. Ace mengungkapkan koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sempat merayu tokoh-tokoh partai Golkar untuk bergabung.

"Seperti halnya juga dari kubu sebelah juga mendatangi tokoh Golkar juga, tokoh partai lain yang selama ini pendukung koalisi. Saya kira ini sesuatu yang wajar saja kalau kita mencari dukungan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Namun, Ace membantah tudingan koalisi Jokowi-Ma'ruf membujuk sejumlah kader Demokrat agar memberikan dukungan di Pilpres 2019. Ada 5 kader memutuskan berpindah haluan mendukung Jokowi-Ma'ruf yaitu Lukas Enembe, Deddy Mizwar, Ruhut Sitompul, TGB Zainul Majdi dan Soekarwo.

Keputusan kelima kader ini berbeda dengan sikap Demokrat di Pilpres 2019. Demokrat telah menjatuhkan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga.

"Oh enggaklah. Saya kira siapapun kalau capresnya ingin menang, pasti akan datang untuk meraih dukungan kepada pihak yang selama ini dinilai belum menentukan sikap politik," tegasnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini mengaku tak mau ikut campur internal Demokrat soal sikap kelima kader mereka menyeberang ke kubu Jokowi-Ma'ruf. Tetapi, dia menganggap kelima kader menyadari pasangan capres-cawapres yang paling layak adalah Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau misalnya orang seperti TGB, Demiz mendukung Jokowi mungkin karena mereka punya kesadaran Jokowi ini tokoh paling layak dicalonkan kembali sebagai capres,"

Koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, kata Ace, juga akan mencoba mengajak tokoh-tokoh politik yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi. Banyaknya tokoh politik yang gabung mendukung Jokowi-Ma'ruf akan memperbesar kans kemenangan di Pilpres 2019.

"Ya kita semakin banyak, bahkan kalau perlu dari partai yang selama ini mendukung Pak Prabowo kita bisa ajak kan semakin bagus. Artinya semakin besar dukungan semakin bagus," ungkapnya.
Baca Selengkapnya »

Aktivis korban penculikan Orde Baru terpilih jadi ketum relawan Jokowi

Aktivis korban penculikan Orde Baru terpilih jadi ketum relawan Jokowi
Ketum Relawan Almisbat Hendrik Sirait (kiri). ©2018 Lintastoday
Aktivis pro demokrasi korban penculikan pada masa Orde Baru, Hendrik Sirait, terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum organisasi relawan Jokowi, Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat).

Dalam pidatonya, Hendrik mengatakan sebagai organisasi relawan yang berdiri sejak 2014, Almisbat siap mengemban amanah organisasi dan berkomitmen memenangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode selanjutnya.

"Tugas kita ke depan cukup berat, tapi dengan kekompakan dan kerja-kerja keras kita, saya yakin kita dapat memenangkan kembali Pak Jokowi untuk periode kedua," kata mantan ketua PBHI Jakarta ini dalam pidatonya saat Temu Raya Nasional Almisbat ke 2 di Wisma Kinasih, Depok, Kamis (30/8).

Hendrik melanjutkan, alasan dirinya memenangkan Jokowi karena sosok mantan wali kota Solo itu mewakili rakyat kecil.

"Pak Jokowi adalah figur rakyat kecil, yang membuktikan bahwa rakyat kecil sekalipun mampu maju dan sukses. Apalagi di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dirinya sudah membuktikan mampu fokus dan serius bekerja keras membangun Indonesia sentris," tegas Hendrik

Melalui Almisbat, lanjut Hendrik, selain mendukung Jokowi, pihaknya tetap memposisikan sebagai mitra kritis bagi pemerintah dan siap mengawal pemerintahan Jokowi ke depannya.

"Kami tetap menjadi mitra kritis pemerintah dan siap mengawal program-program kerakyatan demi terciptanya kemakmuran rakyat," tandasnya.

Turut hadir pada Temu Raya Nasional Almisbat ini, Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Samuel Abri Jani Pangerapan, Pengamat Politik Charta Politika Yunarto Wijaya, Pengamat Politik Ray Rangkuti, Para pimpinan organisasi relawan Jokowi dan peserta Temu Raya Almisbat dari 55 kota/kabupaten di Indonesia.
Baca Selengkapnya »

Puan Maharani akui Erick Thohir masuk kriteria ketua Timses Jokowi

Puan Maharani akui Erick Thohir masuk kriteria ketua Timses Jokowi
Erick Thohir. ©2018 Lintastoday
Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Puan Maharani menjelaskan, hingga saat pihaknya masih menggodok siapa nama yang cocok untuk jadi ketua tim kampanye.

Puan tidak menepis nama Ketua Inasgoc, Erick Thohir masuk radar tersebut. Tidak hanya Erick, Najwa Shihab juga sempat dilirik.

"Ya bisa aja masuk karena mereka (Erick dan Najwa) juga sosok yang saat ini sering muncul dan masih anak muda. Jadi bisa saja," kata Puan di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Dia menjelaskan, nama-nama tersebut sudah mengerucut ke beberapa nama. Dan tidak menutup kemungkinan dua nama tersebut muncul. Dia pun meminta kepada publik agar bersabar terkait nama yang akan jadi ketua kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin. Kemudian, Puan menjelaskan, sosok yang cocok yaitu mampu membangun komunikasi antara capres dan cawapres.

"Yang pasti bisa bekerja sama dengan capres cawapres dalam arti bekomunikasi. Kemudian bisa membangun komunikasi juga dengan tim koalisi. Dan yang ketiga ya tentu saja sosok yang bisa diterima secara baik oleh internal dan masyarakat," papar Puan.

Tidak hanya Puan yang tidak menutup kemungkinan tersebut, Partai NasDem mendukung jika nama Ketua Inasgoc Erick Thohir akhirnya dipilih menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal capres-cawapres petahana Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin.

Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani menilai, Erick memiliki kapasitas mengelola TKN Jokowi-Ma'ruf. Hal itu terlihat dari keberhasilan Erick menyelenggarakan Asian Games 2018.

"Kenapa tidak? Urus event besar Asian Games saja sukses," kata Irma saat dihubungi, Kamis (30/8).

Namun, menurutnya, kriteria ketua TKN Jokowi-Ma'ruf tidak hanya mempertimbangkan soal kapasitas. Kriteria lain yang harus dimiliki adalah kemampuan manajerial dalan mengelola TKN.

"Tapi kan tidak cukup hanya dengan kapasitas saja, yang lebih penting adalah mampu menghandle seluruh tim sukses dan berkomitmen dalam kerja pemenangan," ujarnya.
Baca Selengkapnya »

Sudirman Said lapor ke Prabowo soal perkembangan Jawa Tengah

Sudirman Said lapor ke Prabowo soal perkembangan Jawa Tengah
Sudirman Said. ©2015 Lintastoday
Calon legislatif DPR dari Partai Gerindra Sudirman Said hadir dalam rapat tertutup di kediaman Prabowo Subianto Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rapat tersebut membahas tim pemenangan sekaligus melapor ke Prabowo soal Dapilnya di Jawa Tengah.

"Saya silaturahmi dan lapor ke Pak Prabowo soal perkembangan di Jawa Tengah, saya adalah caleg dari dapil Jawa Tengah dan juga masih terus menjaga hubungan dengan relawan ketika Pilgub," katanya di kediaman Prabowo, Kamis (30/8).

Sudirman dan Ferry Mursyidan Baldan juga disebut masuk dalam tim struktur tim pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dua eks menteri kabinet Jokowi - Jusuf Kalla ini akan ikut menyukseskan kemenangan Pilpres 2019 Prabowo dan Sandiaga.

"Pak Ferry akan masuk dalam tim, tetapi kan kita tahu timnya masih dalam proses finalisasi, belum tau tugasnya apa. Kita volunteer saja, ikut membantu bantu saja," ucap Sudirman.

Mantan Menteri ESDM ini juga menyebut status Ferry sudah nonaktif di Partai NasDem yang diketahui mendukung Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.

"Saya tidak bertanya, tetapi beliau kan sudah lama tidak aktif ya," kata dia.

Lebih lanjut, saat ini masing masing mitra koalisi Gerindra yakni PKS, PAN dan Demokrat tengah mematangkan nama-nama untuk masuk dalam tim pemenangan. "Seluruh tim sedang dalam finalisasi lah. Kan para Sekjen rutin bertemu," tandasnya.

Rapat di kediaman Prabowo juga dihadiri Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Rachmawati Soekarnoputri, Djoko Santoso dan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier.

Kemudian ada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, Fadli Zon, dan Sufmi Dasco Ahmad.
Baca Selengkapnya »

Ma'ruf Amin: Pelukan Jokowi-Prabowo menginspirasi ke bawah

Ma'ruf Amin: Pelukan Jokowi-Prabowo menginspirasi ke bawah
Ma'ruf Amin. ©2018 Lintastoday
Bakal calon wakil Presiden Ma'ruf Amin sangat mengapresiasi momen berpelukan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto. Momen itu terjadi saat selebrasi kemenangan atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah.

"Bagus sekali itu sebagai pemimpin yang akan tanding itu, pelukan," kata Ma'ruf Amin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Ma'ruf Amin yang dilakukan Jokowi-Prabowo akan memberikan dampak positif terhadap warga negara. Hal itu memberikan contoh bahwa berbeda bukan berarti tidak dapat bersatu.

"Itu memberikan inspirasi ke bawah, walaupun beda pilihan. Kedamaian," jelas Ma'ruf.

Seperti diketahui, final pencak silat Asian Games 2018 yang berlangsung di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, jadi momentum berkumpulnya sejumlah tokoh politik yang selama ini dikenal berseberangan.

Selain Prabowo Subianto yang notabene adalah Ketua Umum PB IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), hadir pula Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri yang didampingi putrinya, Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Nama lain yang hadir adalah Wapres Jusuf Kalla. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu duduk diapit Prabowo dan Megawati di kursi VVIP arena pertandingan.

Puncaknya, Presiden Jokowi pun ikut hadir di pertandingan tersebut. Datang Rabu sekitar pukul 16.30 WIB, Jokowi langsung disambut Prabowo untuk kemudian duduk bersebelahan bersama tamu VVIP lainnya.

Momen haru terjadi saat pesilat putra Hanifan Yudani Kusumah. Usai selebrasi dengan mengelilingi lapangan, Hanifan Yudani naik ke panggung VVIP menemui Prabowo dan Jokowi. Dia kemudian memeluk Prabowo dan Jokowi. Hanifan Yudani lantas merangkul keduanya hingga mereka bertiga berpelukan.
Jokowi pun memposting peristiwa bersejarah ini di akun media sosialnya. Dikutip dari Facebooknya, @Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberi ucapan selamat kepada Hanifan Yudani yang telah menyabet emas cabor silat Asian Games.

Jokowi juga menceritakan momen menarik kala berpelukan dengan Hanifan Yudani dan Prabowo.

"Kami bertiga -- Hanifan, saya dan Pak Prabowo -- pun berpelukan dalam selubung merah putih," ujarnya.
Baca Selengkapnya »

Asal bukan serang Jokowi, Sekjen PDIP rela disebut bikin 'enek' oleh Andi Arief

Thursday 30 August 2018

Asal bukan serang Jokowi, Sekjen PDIP rela disebut bikin 'enek' oleh Andi Arief
PDIP ungkap daftar nama bakal caleg. ©2018 Lintastoday
Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief, menyerang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang dituding telah membajak kader-kader Demokrat untuk gabung Jokowi. Di antaranya, Deddy Mizwar, TGB Zainul Majdi, serta Soekarwo dan Lukas Enembe juga diklaim.

Andi bahkan menyebut perilaku Hasto buat kader Demokrat enek. Dia meminta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menegur sang sekjen partai berlambang banteng itu.

Terkait hal itu, Hasto mengatakan, tidak mempersoalkan. Menurut dia, lebih baik dirinya diserang daripada Jokowi.

"Lebih baik menyerang saya daripada Pak Jokowi," ucap Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (30/8).

Dia pun enggan mengomentari tudingan Andi Arief lebih jauh. Dirinya mengingatkan soal momen Jokowi dan Prabowo di Asian Games, yang sudah menyejukkan perkancahan politik.

"Saya enggak nanggapin hal tersebut. Karena kami ini baru bergembira dan bersyukur karena Asian Games baru mempersatukan para pemimpin. Dan di situ kami baru belajar dari politik olahraga, nilai-nilai sportivitas, kemudian daya juang, tidak akan ada prestasi tanpa perjuangan tanpa sebuah proses. Dan itu melibatkan juga komitmen dengan aturan main," ungkap Hasto.

Dia menuturkan, banyaknya kader lain bergabung ke Tim Jokowi lantaran sikap dan kepemimpinan mantan Gubernur DKI itu. Dimana semua pihak dirangkulnya.

Hasto mengingatkan, setiap politisi harus berdisiplin dalam hal berbicara.

"Ya sebenarnya karena kepemimpinan Pak Jokowi yang menyatukan, yang merangkul, dan yang mereka meneriakkan lantang ke Pak Jokowi ini pun dirangkul. Ini kan menunjukkan bagaimana sebagai bangsa dalam sila Persatuan Indonesia, kita ini bersaudara. Sehingga ke publik apalagi berkaitan dengan upaya membangun keadaban ke publik, sebaiknya setiap politisi itu berdisiplin dalam berbicara," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Andi menuding Hasto melakukan pembajakan terhadap kader Demokrat. Dia meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menertibkannya.

"Saya berharap Ibu Megawati bisa menertibkan dari mulai mulut sampai tindak tanduk Hasto yang sudah di luar batas ingin merusak Partai Demokrat, kami bukan hanya marah, tapi sudah taraf enek," cuit Andi.

Saat dikonfirmasi, Andi membenarkan cuitan itu ditulis langsung olehnya. "Benar (mengkritik Hasto)," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (30/8).

Dalam cuitannya, Andi mengklaim, ada kader PDIP sempat ditawari menjadi menteri tahun 2009. Dirinya menduga inilah alasan Hasto meradang dengan Demokrat.

"Pada tahun 2009 memang ada beberapa kader PDIP yang ditawarkan jabatan menteri KIB II, Nama Hasto memang tidak ada, apakah karena itu dendam kesumat Hasto terhadap Demokrat gak pernah padam?" lanjut Andi.

Dia pun mempertanyakan kepada Megawati, kenapa memberi izin Hasto untuk membajak kadernya. Dirinya lantas mempertanyakan PDIP tak punya kader berkualitas.

"Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto yang rajin membajak kader Demokrat untuk gabung ke tim Jokowi. Apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas?" pungkasnya.
Baca Selengkapnya »

Lihat hasil Pilgub Jabar, Gerindra tak takut Deddy Mizwar gabung Jokowi

Lihat hasil Pilgub Jabar, Gerindra tak takut Deddy Mizwar gabung Jokowi
Acara deklarasi konspirasi dukung Deddy Mizwar. ©2018 Lintastoday
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tidak khawatir keberadaan Deddy Mizwar di tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin bisa menarik suara yang signifikan di Jawa Barat. Fadli melihat, hasil Pilkada Jawa Barat 2018 lalu dimana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi hanya menempati urutan ketiga di bawah pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

"Kami sih tidak khawatir karena di Jabar kemarin yang bersangkutan kan juga urutan ketiga. Yang kami usung malah urutan kedua. Dan sah-sah saja kok mau jadi juru bicara siapapun," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Hasil Pilgub Jabar 2018 menyatakan, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul diusung PKB, PPP, NasDem dan Hanura sebagai juaranya. Di urutan kedua, ada Sudrajat-Syaikhu yang diusung koalisi Prabowo.

Sementara di tempat ketiga, ada Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi diusung Demokrat dan Golkar. Di posisi buncit, ada Tb Hasanuddin-Anton Charliyan yang didukung PDIP.

Namun, Fadli menganggap masuknya Deddy sebagai juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf sebagai hal biasa dalam kompetisi Pilpres 2019. Nantinya, rakyat yang akan memutuskan dukungan ke Jokowi atau Prabowo.

"Ya setiap ada kompetisi pasti mereka kan mau mengatur strategi taktik. Saya kira biasalah dalam sebuah kompetisi. Saya kira nanti juga rakyat yang akan menentukan," ujarnya.

Gerindra sendiri tidak mempermasalahkan salah satu pendiri Demokrat itu gabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf. Keputusan Deddy menyeberang ke koalisi Jokowi-Ma'ruf adalah hak pribadi.

"Enggak ada masalah. Emang apa masalahnya? Kan hak pribadi masing-masing," tandas Fadli.

Diketahui, sejumlah kader Demokrat telah menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf. Mereka adalah Deddy Mizwar, TGB Zainul Majdi, Lukas Enembe, Soekarwo.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui masuknya nama Deddy Mizwar seperti menambah kekuatan dalam barisan juru bicara Jokowi-Ma'ruf Amin. "Sebagai bagian dari penggalangan dan upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye," kata Hasto.
Baca Selengkapnya »

Bahas Timses, internal Gerindra rapat di rumah Prabowo malam ini

Bahas Timses, internal Gerindra rapat di rumah Prabowo malam ini
Fadli Zon. ©2017 dok foto dok ri
Nama Jenderal (Purn) Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno belum resmi disampaikan. Nanti malam, Dewan Pembina partai Gerindra akan melakukan pertemuan di kediaman Prabowo Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan membahas susunan timses.

"Ini lagi, masih disusun. Rapat-rapat terus kok. Saya kira nanti malam kami akan rapat juga, nanti akan kita putuskan (ketua timses) bersama partai koalisi," kata Waketum Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Lanjutnya, saat ini aspirasi susunan susunan timses terus ditampung. Rapat dewan pembina Gerindra malam nanti juga persiapan untuk rapat selanjutnya dengan mitra koalisi.

"Kami baru mau rapat lagi, internal (Gerindra). Nanti saya kira persiapan rapat dengan koalisi. Kalau rapat dengan koalisi dengan sekjen sekjen itu teknis untuk mengumpulkan nama, calon calon di tim kampanye nasional," ucapnya.

Fadli menambahkan, waktu pendaftaran ketua dan timses ke KPU juga masih lenggang. Baik kubu Jokowi dan Prabowo masih merahasiakan komandan tempurnya di laga Pilpres 2019 nanti.

"Tenang saja Belanda masih jauh kok. Ini kan masih tanggal 23 September kan. Jadi menurut saya masih banyak waktu. Dan lagi pula belum bisa kampanye juga," tandas Wakil Ketua DPR ini.
Baca Selengkapnya »

Deddy Mizwar jadi jubir Jokowi, Sandiaga harap Pilpres 2019 lebih sejuk

Deddy Mizwar jadi jubir Jokowi, Sandiaga harap Pilpres 2019 lebih sejuk
Sandiaga di Beringharjo. ©2018 Lintastoday
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tidak masalah dengan Deddy Mizwar menjadi juru bicara (jubir) tim pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia mengatakan, dipilihnya Deddy Mizwar sebagai jubir bisa menciptakan suasana sejuk dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.

"Ya kemarin saya sudah berikan selamat, pernyataan yang betul-betul ingin membuat kita sejuk. Pak Deddy Mizwar orangnya juga sejuk," katanya di Pasar Beringharjo, Kamis (30/8).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyakini jika nantinya akan muncul pernyataan-pernyataan yang bersahabat dari mantan Gubernur Jawa Barat tersebut di tengah panasnya suasana Pilpres 2019.

"Jadi kalau dari kubunya Pak Presiden Jokowi punya juru bicara yang sejuk. Insyaallah membuat kita teduh statement-statementnya bersahabat. Ya ini Pilpresnya akan menjadi lebih baik ke depan," ungkapnya.

Terkait pembentukan tim pemenangan dari kubunya, Sandiaga mengemukakan saat ini tengah dalam proses penggodogan internal. Nantinya nama-nama tersebut akan dimunculkan ke publik.

"Ya nanti diumumkan. Jangan berspekulasi dulu. Kita pastikan dulu," tutupnya.
Baca Selengkapnya »

Jokowi-Prabowo berpelukan, Fadli Zon ibaratkan Pilpres seperti pertandingan tinju

Jokowi-Prabowo berpelukan, Fadli Zon ibaratkan Pilpres seperti pertandingan tinju
Jokowi dan Probowo nonton Pencak Silat. ©2018 Lintastoday
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto memperlihatkan semangat persatuan ketika berpelukan dengan atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah di Venue Pencak Silat Asian Games di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kemarin.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan upaya menjaga persatuan antara koalisi pendukung capres Prabowo Subianto dan capres petahana Joko Widodo, seharusnya tidak hanya terjadi di ajang Asian Games 2018.

"Bukan hanya Asian Games, semua untuk kepentingan nasional kita perlu bersatu. Tetapi kalau dalam satu kontestasi tentu biasa saja terjadi perbedaan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Wajar jika terjadi perbedaan di antara kubu Jokowi dan Prabowo yang bersaing di Pilpres 2019. Namun dia mengingatkan bahwa dalam sebuah kompetisi ada hal-hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan. Fadli mengibaratkan pertandingan tinju. Meski saling bertarung, tapi atlet tinju akan tetap mengikuti aturan main.

"Masak ada sebuah pertandingan kemudian orang saling puji, ya kalau tinju ya saling tinju biasa aja tapi ada aturan mainnya, ada rondenya. Ada yang boleh dipukul mana, bagian mana, ada yang tidak boleh bagian mana," sambungnya.

Pilpres 2019 menjadi ajang untuk adu gagasan dan program. Untuk itu, upaya saling kritik antara kubu pendukung Jokowi dan Prabowo adalah hal biasa. Tinggal rakyat menentukan pilihan atas kedua tokoh tersebut.

"Saya kira biasa saja, kita ini 20 tahun berdemokrasi harusnya sudah makin dewasa. jangan takut terhadap kritik," tandas dia.

Untuk diketahui, venue Pencak Silat Asian Games di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi saksi sejarah. Gegap gempita suporter Indonesia menyaksikan pemandangan yang langka terjadi. Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sama-sama memeluk atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah. Momentum itu terjadi setelah Hanifan memastikan meraih emas di cabang olah raga pencak silat untuk kategori Single Men Class 55kg-60kg .

Setelah ditetapkan sebagai pemenang dalam pertandingan melawan atlet Vietnam, Hanifan berlari dengan mengibarkan bendera merah putih. Dia meluapkan kegembiraan dan rasa haru serta kebanggaan.

Setelah berlari, Hanifan naik ke kursi VVIP. Di sana dia disambut bangga oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menko PMK Puan Maharani, dan chef de mission atau ketua kontingen Indonesia Syafruddin.

Di sini pemandangan langka terjadi. Hanifan mendapat ucapan selamat dari Presiden Jokowi. Setelah itu, Hanifan memeluk erat Prabowo Subianto. Menyaksikan itu, Jokowi memberi tepuk tangan.

Tiba-tiba, Hanifan memeluk Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Pelukan ketiganya diselimuti bendera merah putih yang dibawa Yudani. Ekspresi Jokowi dan Prabowo menyiratkan keduanya tak menyangka bakal mendapat pelukan hangat dari Hanifan.
Baca Selengkapnya »

PKS diminta tak gunakan #2019GantiPresiden untuk tipu rakyat

PKS diminta tak gunakan #2019GantiPresiden untuk tipu rakyat
Deklarasi 2019 ganti Presiden. ©2018 Lintastoday
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi merespon ucapan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera bahwa #2019GantiPresiden akan hilang kalau harga telur Rp 11 ribu, daging RP 50 ribu dan listrik murah.

"Pak Mardani, sudahlah, jangan bohongi rakyat tentang ekonomi dan tagar ini, kasihan rakyat disuguhi permainan tidak jujur para elite," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/8).

Dia mengungkapkan, pemerintah masih mampu mengendalikan kenaikan daging dan telur. Sebab data resmi Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa kenaikan harga beras, telur dan daging di era Jokowi ini sangat terkendali.

"Apalagi kalau dibandingkan era pak SBY. Mungkin karena PKS berada di koalisi SBY, jadi dulu Pak Mardani tidak permasalahkan," ujarnya.

Politisi yang kerap disapa Uki ini juga membandingkan kenaikan tiga komoditas dasar tersebut di zaman pemerintahan Jokowi dan SBY. Dia menjelaskan, pada tahun 2010-2013, beras mengalami kenaikan sebesar 9 persen, daging 11 persen dan telur 7,4 persen.

"Sedangkan di era Pak Jokowi, beras mengalami kenaikan harga sebesar 6 persen, daging 5,75 persen dan telur 5,3 persen. Data ini adalah data resmi Kementerian Perdagangan yang dapat dipertanggungjawabkan," jelasnya.

"Pengurangan subsidi listrik memang sesuatu yang tidak bisa dihindari, demi mewujudkan keadilan sosial, yakni pengaliran listrik untuk 12 juta rakyat Indonesia yang belum teraliri listrik. Hasilnya, data Kementerian ESDM menyebutkan bahwa sudah lebih dari 10 juta rakyat Indonesia yang tadinya belum punya akses listrik kini sudah dapat aliran listrik pada 2017," jelas Uki.

Uki juga menyinggung data BPS bahwa telah terjadi peningkatan daya beli yang konsisten sehingga kenaikan harga tidak menyurutkan belanja dan konsumsi masyarakat.

"Pasar nggak pernah sepi, daging, beras, telur semua tetap dibeli masyarakat. Ini mencerminkan data BPS yang menyebutkan terjadi peningkatan daya beli masyarakat dari tahun ke tahun di zaman pak Jokowi, bahkan tercatat Lebaran kemarin belanja masyarakat meningkat 20% dari belanja lebaran tahun lalu," katanya.

Oleh karena kondisi ekonomi yang baik, Uki menilai tagar 2019 ganti presiden yang dibentuk oleh Mardani Ali Sera itu bukan soal ekonomi, melainkan politik.

"Pak Mardani mungkin jarang ke pasar dan tak paham data, jadi ngawur. Kalau telur 11 ribu, bisa marah peternak ayam dan distributor pakan. Tagar 2019 ganti presiden itu menurut saya bukan tentang kondisi ekonomi, tagar itu tentang syahwat politik kelompok tertentu yang tidak berani jujur," tutup Uki.
Baca Selengkapnya »

Banyak suara rakyat terbuang akibat ambang batas parlemen 4 persen

Banyak suara rakyat terbuang akibat ambang batas parlemen 4 persen
TPS di museum juang taruna Tangerang. ©2018 Lintastoday
Ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menuai banyak kecaman. Aturan tersebut menjadi dasar lolos tidaknya parpol peserta pemilu 2019 ke DPR.

Aturan yang tertuang dalam pasal 414 itu dinilai hanya akan membuat partai politik (parpol) bunuh diri.

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini memprediksi, ambang batas parlemen sebesar 4 persen akan membuat perhelatan Pemilu 2019 semakin sengit. Sebab, dengan jumlah ambang batas yang naik hingga empat persen, ada partai politik baru yang memungkinkan merebut suara pemilih partai lama.

"Suara masyarakat akan terdistribusi kepada 16 partai yang lolos verifikasi. Jadi partai di parlemen bisa saja tidak terpilih lagi," kata Titi saat dihubungi, Kamis (30/8).

Titi menjelaskan, ambang batas empat persen membuat satu parpol harus mengumpulkan sebanyak lima juta suara untuk masuk ke palemen. Jumlah itu cukup besar dan akan membuat partai baru bekerja keras memenuhi kuota tersebut.

Adapun partai baru yang lolos di Pemilu 2019 antara lain, Partai Berkarya, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia dan Perindo.

Dia juga memprediksi, ambang batas yang tinggi dan jumlah parpol yang bertambah akan membuat banyak suara masyarakat dalam Pemilu 2019 menjadi terbuang.

"Masyarakat sudah memilih, tapi parpolnya tidak lulus ambang batas parlemen. Maka, suara masyarakat menjadi terbuang dan tidak terhitung," imbuhnya.

Sementara Pengamat Hukum dari UI Rahmat Bastian menilai, secara konstitusi, ambang batas parlemen mengebiri aspirasi rakyat.

Sebab, dengan kebijakan itu, jelas memperkecil nilai dan kualitas hak memilih satu pemilih. Hitungannya, 100 persen suara pemilih menjadi tidak bulat. Dan hanya tersisa sekitar 0,4 persen saja.

"Jadi kalau menurut pendapat saya, akibatnya akan ada sekitar 3,99 persen dikali jumlah Parpol yang kalah dikali suara rakyat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) resmi yang hak pilihnya teranulir," kata Rahmat.

Sebagai orang yang memiliki hak pilih, dia berharap, masyarakat kritis terhadap persoalan ini.

"Bayangkan jika setiap satu rakyat memutuskan untuk memperjuangkan hak memilihnya melalui jalur Yudikatif. Khususnya hak memilih yang telah teranulir sendiri, bagaimana?" ujarnya dengan nada tanya.

Dia menegaskan, bahwa konstitusi tidak pernah mengajarkan Republik Indonesia untuk menganulir suara minoritas.
Baca Selengkapnya »

Demokrat: Pelukan Jokowi - Prabowo tunjukkan keteduhan, harus dicontoh pendukungnya

Demokrat: Pelukan Jokowi - Prabowo tunjukkan keteduhan, harus dicontoh pendukungnya
Jokowi dan Prabowo peluk atlet pencak silat. ©Istimewa
Momen pelukan hangat antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto menjadi sorotan publik dan mendapat beragam respons positif. Apalagi keduanya diketahui bakal bertarung di gelaran Pemilihan Presiden 2019 tahun depan.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto bangga melihat momen tersebut. Pelukan itu membuat panasnya suhu politik antara kedua pendukungnya mereda. Keduanya memang beda jalur dalam politik, namun tetap sama berjuang demi bangsa di bawah bendera Indonesia.

"Itulah merupakan momentum yang sangat baik dan ini adalah menunjukkan kepada kita bahwa bisa saja di bawah ini terjadi sebuah perselisihan di bawah dan lain sebagainya, sehingga dua capres yang ada malah saling berpelukan dengan satu bendera," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

"Ini menunjukkan juga keteduhan dari kita masing masing. Sehingga kami pun apresiasi apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan Pak Jokowi melalui atlet pencak silat tersebut," sambungnya.

Dari momentum ini, Agus Hermanto mengajak pendukung kedua belah pihak untuk bercermin. Bahwa Jokowi dan Prabowo bersikap sportif dan sejuk dalam bertanding.

"Dan itu merupakan pandangan yang sangat bagus dan menjadi contoh bagi kita semua bahwa semuanya memang harus dilaksanakan dengan teduh aman dan damai," imbuh Wakil Ketua DPR ini.

Momen langka tersebut terjadi di Venue Pencak Silat Asian Games 2018 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Jokowi dan Prabowo bersamaan memeluk atlet pencak silat Hanifan Yundani Kusuman yang berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia setelah memenangkan laga pencak silat.

Pemandangan bersejarah tersebut juga disaksikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko PMK Puan Maharani, dan Menteri PAN-RB Syafiruddin.
Baca Selengkapnya »

PDIP nilai momen Jokowi & Prabowo pelukan sejuk, mempertontonkan persahabatan

PDIP nilai momen Jokowi & Prabowo pelukan sejuk, mempertontonkan persahabatan
Jokowi dan Probowo nonton Pencak Silat. ©2018 Lintastoday
PDI Perjuangan melihat momen pelukan antara pelukan antara antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto sangat indah dan menyejukkan. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan momen tersebut memperlihatkan persahabatan jelang Pilpres 2019.

"Bagus, indah. Mempertontonkan persahabatan tetap dijaga di saat ada kontestasi. Jadi menyejukkan, selain tentu masing-masing ingin dapat kredit dari kisah sukses Indonesia dalam Asian Games," kata Hendrawan saat dihubungi, Kamis (30/8).

Hendrawan berharap komunikasi antara kedua tokoh yang akan bertarung memperebutkan kursi RI 1 ini harus tetap dijaga.

"Semangat untuk tetap menjaga komunikasi dan persatuan seperti ini harus terus dipelihara. Ini benih-benih demokrasi gotong royong yang dulu diharapkan oleh para pendiri bangsa," ujarnya.

Venue Pencak Silat Asian Games di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi saksi sejarah. Gegap gempita suporter Indonesia menyaksikan pemandangan yang langka terjadi. Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sama-sama memeluk atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah. Momentum itu terjadi setelah Hanifan memastikan meraih emas di cabang olah raga pencak silat untuk kategori Single Men Class 55kg-60kg .

Setelah ditetapkan sebagai pemenang dalam pertandingan melawan atlet Vietnam, Hanifan berlari dengan mengibarkan bendera merah putih. Dia meluapkan kegembiraan dan rasa haru serta kebanggaan.

Setelah berlari, Hanifan naik ke kursi VVIP. Di sana dia disambut bangga oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menko PMK Puan Maharani, dan chef de mission atau ketua kontingen Indonesia, Syafruddin.

Di sini pemandangan langka terjadi. Hanifan mendapat ucapan selamat dari Presiden Jokowi. Setelah itu, Hanifan memeluk erat Prabowo Subianto. Menyaksikan itu, Jokowi memberi tepuk tangan.

Tiba-tiba, Hanifan memeluk Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Pelukan ketiganya diselimuti bendera merah putih yang dibawa Hanifan. Ekspresi Jokowi dan Prabowo menyiratkan keduanya tak menyangka bakal mendapat pelukan hangat dari Hanifan.
Baca Selengkapnya »