Rasulullah SAW. ©istimewa
Nabi Muhammad SAW, orang yang tidak rela melihat dosa dan kesalahan. Beliau tak akan pernah diam. Rasulullah selalu beramar makruf nahi munkar. Amar makruf nahi munkar merupakan sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi seseorang.Sebab, itu artinya beliau membenarkan atau mensyariatkan apa yang beliau saksikan. Ini dimulai Rasulullah dari keluarganya sendiri. Disampaikannya kepada mereka perintah dan larangan. Dan, ini dilakukan beliau dengan sungguh-sungguh sampai keadaan mereka benar-benar baik. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa darimu, hai ahlul bait dan membersihkanmu sebersih-bersihnya.
Tidak ada keringanan apa pun buat keluarga Rasulullah. Juga tak ada keisitimewaan, banyak ataupun sedikit. Rasulullah bersabda, "Wahai Fatimah putri Muhammad, sama sekali tak ada yang bisa kau andalkan dariku di sisi Allah!".
Dikutip dari buku Bilik-bilik Cinta Muhammad, karya Nizar Abazhah mengisahkan, Rasulullah pernah mengunjungi rumah Fatimah akan tetapi tidak masuk. Setelah Ali datang, Fatimah menceritakan hal itu. Kemudian Ali pun menemui Rasulullah, "Ku lihat di pintu rumahnya ada tabir berhias. Bagiku dunia tak ada apa-apanya!" jelas Beliau.
Ali pulang menemui Fatimah lalu menceritakan apa yang dikatakan sang ayah. "Berikan saja tabir itu kepada si Fulan. Keluarga mereka lebih membutuhkan," suruh Ali.
Jika istrinya mengeluarkan kata-kata tak sedap didengar, Rasulullah langsung memberikan teguran. Aisyah meriwayatkan, "Aku pernah berkata kepada Nabi, 'Shafiyah itu orangnya begini begini' (menurut riwayat lain, ia mengatakan Shafiyah itu pendek). Lalu beliau bersabda, 'Kau telah mengatakan sesuatu yang seandainya melebur dengan air laut maka leburlah ia".
Begitu pula Asiyah berkata, "Aku pernah menceritakan seseorang kepada Rasulullah (maksudnya, aku pernah menyebut seseorang tentang keadaan dan kelakuannya yang tidak disukai Rasullah). Lalu beliau bersabda, 'Aku tak suka mendengar cerita tentang seseorang, dan aku diceritakan begini dan begitu".
Ketika istri-istri Rasulullah sedang mendampingi beliau yang terbaring sakit, tiba-tiba Shafiyah nyeletuk, "Coba kalau kau bersamaku!". Mereka saling pandang, merasa tersinggung dengan kata-kata itu. Mungkin, mereka lalu melontarkan kata-kata yang tidak disukai Nabi. Meski dalam keadaan sakit, Beliau tidak terpantang menyampaikan teguran keras kepada mereka. "Berkumurlah kalian semua," perintahnya. Rasulullah menyuruh mereka mencuci mulut usai mengucapkan kata-kata kotor.
0 comments: