Tol Cipali. ©2015 Lintastoday
Kementerian Perhubungan, berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi dari kondisi kepadatan tol saat arus mudik, memiliki dua solusi untuk pihak kepolisian agar kemacetan parah tidak terulang saat arus balik mendatang. Pemerintah meminta kepolisian dalam hal ini Polda Jateng untuk mengendalikan beban jalan."Pertama, adalah pengendalian beban. Pengendalian arus balik ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi Polda Jawa Tengah untuk membagi arus ke jalur utara baik tol maupun non-tol, lalu ke jalur selatan serta ke jalur alternatif linas tengah. Harus membagi bebannya supaya terdistribusi, kalau mayoritas hanya satu ruas nggak mampu," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sudihardjo saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (5/7).
Menurutnya, cara ini dinilai ampuh untuk mengantisipasi kepadatan di satu ruas. Dalam kasus ini dia mencontohkan dalam permasalahan pintu tol Brebes Timur.
"Kemacetan terjadi karena tumplek blek di pantura. Jadikan, walaupun sudah dikendalikan masalahnya diujung (Brebes), begitu ujungnya ngunci ekornya juga ikut,"
"Seharusnya kemarin dari sabtu diminta pengendaliannya di Cipali atau Pantura. Pengendaliannya harusnya dari tol Cikampek kayak zaman dulu. Dari Cikampek itu dibagi mana yang ke pantura maupun jalan ke Cipali, mana yang harus ke lintas tengah mana yang harus ke Cipularang," tambahnya.
Antisipasi kedua, lanjut Sugihardjo, adalah dengan memberlakukan traffic count (pembatasan jumlah pengunjung) pada setiap area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sebab, kepadatan di SPBU juga akan mempengaruhi kepadatan di jalan.
"Dari pengalaman kami pengendalian pom bensin itu harus diatur sama seperti pengendalian rest area. sekarang yang sudah diantisipasi jadi harus traffic count. Jadi kalau dia mau nyalip dia akan diarahkan ke SPBU selanjutnya," kata dia.
0 comments: