Tol Cipali. ©2015 Lintastoday
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengomentari beredarnya kabar kematian sejumlah pemudik di ruas jalan tol saat mudik Lebaran. Menurutnya, hal tersebut bukan dikarenakan kemacetan, namun karena kondisi pemudik yang sedang sakit atau kelelahan."Saya baru kali ini dengar kemacetan menyebabkan kematian. Heran juga saya. Kalau kecelakaan menimbulkan kematian, iya. Tapi kalau macet sampai menimbulkan orang meninggal saya kira tidak ada. Mungkin meninggalnya akibat hal lain, bisa saja sudah sakit kurang sehat dan sebagainya," kata Menteri Jonan di Jakarta, Rabu (6/7).
Meski begitu, dia mengaku pihaknya sudah menyiapkan beberapa posko kesehatan di setiap tempat istirahat atau rest area. Namun, untuk ruas tol Cipali, Menteri Jonan akan menambah posko kesehatan di gerbang tol. Mengingat rest area di wilayah tersebut masih sedikit.
"Memang tantangannya di arus balik dari Timur ke Barat kalau lewat tol Cipali, rest areanya kurang. Itu mesti ditambah. Kalau posko kesehatan kalau bisa di rest area. Atau di pintu gerbang tol besar di pinggir. Saya kira akan diadakan," imbuhnya.
Selain itu, Menteri Jonan juga mengimbau agar masyarakat bisa mempersiapkan diri sebelum menempuh jarak jauh. Seperti menyediakan obat-obatan, makanan, minuman, juga mengisi penuh tangki bahan bakar minyak (BBM) agar tidak kehabisan bensin di tengah jalan.
"Ini memang perlu ada edukasi juga. Kita belajar lah sama sama. Masyarakat juga belajar menggunakan jalan tol jarak jauh," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat laporan jumlah korban jiwa selama arus mudik Lebaran 2016. Diketahui, ada 17 orang yang meninggal selama arus mudik.
Penyebab meninggal beragam. Tidak hanya karena kecelakaan lalu lintas, tapi juga karena terlalu banyak menghirup apnoe causa CO2 toksic dari pendingin udara kendaraan.
0 comments: