BI nilai wajar likuiditas valas mengetat di tengah penguatan USD

BI nilai wajar likuiditas valas mengetat di tengah penguatan USD

Tuesday, 21 August 2018

BI nilai wajar likuiditas valas mengetat di tengah penguatan USD
Dolar AS. ©2015 Lintastoday
Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas valuta asing (valas) di perbankan Tanah Air saat ini mulai mengetat.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsyah menilai kondisi tersebut wajar mengingat kondisi ekonomi global saat ini yang tengah bergejolak dan Dolar yang menguat di mana-mana.

"Wajarlah kan seluruh dunia seperti itu kalau Dolarnya menguat di seluruh dunia," kata Nanang, di Gedung BI, Senin (20/8).

Nanang mengakui saat ini banyak orang yang berburu Dolar. Sebab posisi Dolar sedang sangat kuat dan membuat niali tukar mata uang negara lainnya melemah

"Sekarang lagi banyak orang memburu Dolar, jadi (likuiditas valas mengetat) dialami oleh semua negara, seperti itu," ujarnya.

Saat ini, pengetatan likuiditas valas ditandai dengan tingginya permintaan akan mata uang negara Paman Sam tersebut.

"Demand (permintaan) valas yang tinggi. Ya sekarang kan masalahnya kita CAD (defisit transaksi berjalan) gitu kan. Artinya impor lebih banyak dari ekspor ya itu terefleksi di market sebetulnya impornya lebih kencang ya semua butuh Dolar."

Nanang mengaku tidak bisa memprediksi kondisi likuditas valas hingga akhir tahun sebab pergerakan mata uang sendiri sangat fluktuatif.

"Sulit saya memprediksi Dolar itu karena itu tergantung dinamika Dolar yang terjadi kan unpredictable kaya Turki itu siapa yang bisa memprediksi Turki akan seperti itu kita belum bisa memperkirakan valas."
KOMENTAR. APA KOMENTAR ANDA?

Apa komentar dan tanggapan Anda dari berita di atas?

Emoticon